Bukan Pertama Kali, Lukaku Emang Bermasalah Soal Bicara di Media

By ommed


nusakini.com -  Romelu Lukaku telah menggali lubangnya sendiri di Chelsea. Dia baru saja memberikan wawancara kontroversial terkait kesulitannya bermain dalam tim The Blues.

Lukaku seharusnya datang jadi bintang utama Chelsea yang baru musim ini. Dia dipilih Thomas Tuchel untuk mengisi posisi striker dan memberikan sentuhan ofensif yang tidak dimiliki The Blues sebelumnya.

Keputusan Tuchel sempat terbukti tepat. Lukaku bermain sangat baik dalam beberapa bulan awal musim ini, dia mencetak gol-gol penting untuk tim.

Sayangnya, performa Lukaku terus merosot sekitar dua bulan terakhir dan dia lebih sering dicadangkan. Inilah yang jadi awal masalah.


Lukaku bicara cukup banyak di media, hampir semuanya soal keluhannya di Chelsea. Dia mengaku kecewa dengan keputusan Tuchel yang bermain dengan taktik dan formasi berbeda. Bahkan Lukaku mengaku menyesal telah meninggalkan Inter Milan.

Komentar Lukaku ini tentu langsung memancing masalah. Analis Premier League, Jamie Carragher, meyakini ada yang salah dengan Lukaku.

"Masalah saya soal Lukaku adalah dia telah melakukan ini di setiap klub yang pernah dia bela. Dia tidak segan melakukan wawancara dan bicara soal tidak 100 persen bahagia," kata Carragher di Sky Sports.

"Dia sudah membela banyak klub sepanjang kariernya. Ini soal pemain yang selalu mencetak banyak gol di setiap klub yang dia bela."

"Meski begitu, dia pergi dalam situasi yang kurang baik. Selalu ada sedikit masalah, yaitu soal wawancaranya," imbuhnya.


Carragher mengaku tidak bisa menyalahkan Tuchel terkait keputusannya. Sebagai manajer, Tuchel hanya memikirkan yang terbaik demi tim dan mencadangkan Lukaku adalah keputusan tepat.

"Dia memulai musim dengan sangat baik. Lalu dia cedera dan Chelsea justru bermain dengan tempo sedikit lebih tinggi, mereka mencetak lebih banyak gol ketika Lukaku absen," sambung Carragher.

"Fakta bahwa dia tidak langsung jadi pemain inti kembali adalah masalah baginya. Namun, Tuchel adalah manajer untuk sekumpulan pemain dengan harga yang sangat tinggi, bukan hanya Lukaku." (bn/om)